Wakil Wali Kota Solo Imbau Warga Tak Terprovokasi

Wakil Wali Kota Solo Imbau Warga Tak Terprovokasi

Laporan Wartawan Tribun Jogya/ Ade Rizal

TRIBUNNEWS.COM  SOLO  - Menyikapi kejadian bentrok antara dua ormas yang terjadi di Kota Solo, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo telah melakukan sejumlah upaya untuk meredam tensi konflik yang terjadi. Wakil Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo menyatakan, pihaknya telah berupaya untuk memediasi pertemuan antara pihak-pihak yang terlibat bentrok di Jalan RE Martadinata kemarin. "Kemarin (Jumat 04/05/2012) malam sudah dilakukan pertemuan," kata Rudy di Solo, Sabtu (05/05/2012).

Dirinya mengajak kedua belah pihak yang berikai dapat berunding dengan kepala dingin dan menyelesaikan permasalahan yang ada secara kekeluargaan. Rudy juga berharap, kejadian tersebut tidak terulang lagi di Kota Solo dan semua pihak dapat menjaga kondusifitas kota. "Upaya mediasi sudah dilakukan Pak Jokowi (Wali Kota Solo, Joko Widodo). Bagaimana memediasi kepentingan yang ada dan saya kira masyarakat juga sudah mengerti," ujarnya.

Pria berkumis itu juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak terprovokasi dengan keadaan sehingga persoalan tidak semakin meluas. "Jangan terprovokasi selebaran gelap, SMS dan BBM (terkait bentrok di Jalan RE Martadinata). Saya minta warga tetap mengedepankan Solo yang aman," ujarnya. Rudy meminta agar warga Solo tidak terpancing oleh tindakan oknum yang tidak menginginkan kondusifitas Kota Solo.

Selain mengumpulkan sejumlah tokoh masyarakat di Kota Solo, pihaknya juga mengambil tindakan langsung di lapangan. Pihaknya ingin memberi pemahaman kepada para warga Kota Solo bahwa yang bisa menciptakan kondusifitas kota adalah warga kota tersebut. "Semua dilakukan untuk Memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa Kota Solo adalah milik kita bersama. Kenyamanan, keamanan dan kesejukan Kota Solo yang bisa menciptakan ya masyarakat sendiri," urainya.

Terkait warga yang menjadi korban dalam kejadian tersebut, dirinya belum mengetahui jumlah pastinya. Namun dirinya akan mengupayakan agar seluruh biaya pengobatan korban bentrok sepenuhnya ditanggung Pemkot Solo. "Akan kita mohonkan ke wali kota, agar biaya sepenuhnya kita tanggung," katanya.

Sementara itu, Humas PMI Solo, Sumartono Hadinoto menyatakan pihakk PMI akan tetap menyiagakan personelnya untuk mengantisipasi segala kemungkinan yang ada. Saat kejadian bentrok berlangsung sejumlah mobil ambulans PMI juga telah disiagakan di lapangan. "Kita akan tetap berjaga-jaga, tapi harapannya tentu tidak terjadi (bentrokan) lagi," katanya.

Pantauan Tribun Jogja di lokasi kejadian Sabtu siang, sejumlah warga dan aparat dari kepolisian masih berjaga-jaga di gang-gang dan persimpangan di sepanjang Jalan RE Martadinata. Bahkan di gang RW IX, lokasi jatuhnya korban luka, Ngatiman, warga memasang blokade dengan menggunakan papan kayu dan bambu. Blokade juga dilakukan oleh warga hampir di semua gang di sepanjang jalan itu. (ade)