Dunia otomotif berduka.Pebalap Honda Gressini asal Italia, Marco Simoncelli, yang meninggal dunia akibat kecelakaan pada balap MotoGP Malaysia, Minggu (23/10/2011), dikenal sebagai sosok flamboyan dan salah satu pembalap berbakat di dunia otomotif.
Kabar duka datang dari ajang balap. Kali ini yang menjadi korban ganasnya sirkuit ialah rider MotoGP yang membela tim Honda Gresini, Marco Simoncelli. Simoncelli meninggal setelah mengalami kecelakaan serius di seri MotoGP Malaysia 2011 di Sirkuit Sepang, Kuala Lumpur, Minggu, 23 Oktober 2011.
Berikut beberapa kutipan berita yang mengiringi meninggalnya Pebalap Honda Gressini asal Italia, Marco Simoncelli.
Kronologi Kecelakaan Simoncelli
Marco Simoncelli tak mampu melawan cedera parah yang menimpanya, akibat kecelakaan di Sirkuit Sepang, Malaysia, Minggu (23/10/11). "Supersic" akhirnya mengembuskan nafas terakhir pada pukul 16.56 waktu setempat atau 15.56 WIB, meskipun sempat mendapat perawatan di medical centre sirkuit.
Kecelakaan mengerikan itu terjadi pada lap kedua di Tikungan 11. Simoncelli, yang sedang bertarung dengan Alvaro Bautista dalam perebutan posisi keempat, tak mampu mengendalikan motornya ketika menikung ke kanan, sehingga tergelincir.
Saat jatuh itu, dia dan motornya melintasi sirkuit dan masuk ke jalur milik pebalap Yamaha Tech 3, Colin Edwards, dan pebalap Ducati, Valentino Rossi. Kecelakaan horor itu pun tak terhindarkan, karena motor Edwards melindas Simoncelli, tepatnya di kepala.
Edwards pun jatuh di luar trek dengan cedera dislokasi bahu, dan Rossi masih mampu mengendalikan motornya meskipun terpental ke luar lintasan dan Desmosedici GP11.1 tunggangannya mengalami kerusakan. Akan tetapi, Simoncelli menggelepar di atas trek dengan helm sudah terlepas dari kepala (setelah dilindas), dan dia sama sekali tidak bergerak.
Bendera merah langsung dikibarkan usai kecelakaan tragis tersebut. Setelah menunggu beberapa saat, panitia lomba mengumumkan bahwa balapan GP Malaysia itu resmi dibatalkan, karena tim medis fokus untuk menyelematkan Simoncelli, yang akhirnya meninggal pada pukul 16.56.(Kompas)
Jejak Simoncelli Dunia Balap
Kabar kematian Simoncelli sontak mengejutkan penggemar balap. Meski kecelakaan memang sesuatu yang akrab bagi pembalap kelahiran Cattolica, Italia, 24 tahun lalu itu. Pasalnya ia kerap menampilkan aksi berbahaya kala berusaha menyalip lawan di depannya.
Sepanjang keikutsertaannya di MotoGP World Championship, beberapa kali Simoncelli mengalami kecelakaan di tengah laga. Gaya balapan Simoncelli memang dikenal flamboyan, sejumlah orang menyebutnya "urakan".
Simoncelli memulai karir di tahun 2002 di kelas 125 World Championship. Sepanjang empat tahun berlaga di kelas ini, pembalap yang bergabung di tim Aprilia ini sukses menang sebanyak tiga kali dan tujuh kali naik podium dari 50 kali tampil.
Pada tahun 2006, Pembalap yang akrab disapa Super Sic ini naik kelas ke 250 World Championship. Bersama tim Gilera, sepanjang keikutsertaannya di kelas ini, Simoncelli berhasil memenangi 12 laga dan 22 podium dari 64 serie yang diikutinya.
Simoncelli berhasil menjuarai 250 World Championship pada musim 2008 dengan memetik 280 poin. Di musim itu, ia mampu memenangi 6 seri balapan. Namun sayangnya, di musim selanjutnya, ia tidak dapat mengulangi suksesnya. Simoncelli harus puas berada di urutan ketiga klasemen akhir 2009.
Meski demikian, kepiawiannya mengendarai 'kuda besi,' membuat Honda tertarik kepadanya. Simoncelli pun naik kasta pada 2010 dengan bermain di kelas MotoGP World Championship bersama Honda. Di musim pertamanya, Simoncelli hanya mampu berada di posisi ke delapan dengan perolehan 125 poin.
Sementara itu, di musim ini sendiri, posisi Simoncelli masih terpaku di posisi keenam dengan perolehan dua kali menaiki podium dari 16 laga musim ini.(vivanews)
Simoncelli, Si Garang Bergaya Urakan
Dengan gaya membalapnya yang ngotot, nekat dan liar pemuda italia Marco Simoncelli, dikenal sebagai pembalap MotoGP yang sempat nyaris membuat Jorge Lorenzo terjatuh dan gagal meraih kemenangannya di seri terakhir MotoGP 2010.
Simoncelli kerap menampilkan aksi berbahaya kala berusaha menyalip lawan di depannya. Gaya balapan Simoncelli memang dikenal flamboyan, sejumlah orang menyebutnya "urakan".
Dalam lomba yang baru satu putaran di Sirkuit Sepang Malaysia, Simoncelli terhempas dan ditabrak Edward hingga helmnya lepas. Tubuh Simoncelli tergeletak tak bergerak di tengah lintasan.
Simoncelli sendiri mengawali karirnya di dunia balap motor profesional, ketika ia menginjak usia 9 tahun di ajang Italian Minimoto Championship. Tahun 2001 ia pun mengadu kemampuan di ajang European 125cc dan meraih juara di tahun 2002.
Pada tahun 2002 ia kemudian memulai karirnya di ajang MotoGP. Selama tiga tahun ia kemudian berlaga di kelas 125cc, namun ia hanya mampu meraih hasil terbaik di posisi kelima pada tahun 2005.
Naik ke kelas 250cc ia menjadi satu-satunya pembalap tim Gilera yang mampu menunjukkan hasil terbaik di ajang ini. Yaitu menjadi juara dunia di tahun 2008.
Hasil ini membuat tim Gresini Honda tertarik untuk merekrutnya di ajang MotoGP pada tahun 2010 lalu.(suara merdeka)
Cerita (Simoncelli Dalam Kenangan)
Pebalap Honda Gressini asal Italia, Marco Simoncelli, yang meninggal dunia akibat kecelakaan pada balap MotoGP Malaysia, Minggu (23/10/2011), dikenal sebagai sosok flamboyan dan salah satu pembalap berbakat di dunia otomotif.
Dengan gaya rambut kribonya, Simoncelli amat mudah dikenali. Sementara itu, bakat yang dimilikinya membuat Simoncelli selalu mendapat perhatian dari banyak pihak.
Ironisnya, Sirkuit Sepang tempat Simoncelli memastikan gelar juara dunia kelas 250cc pada 2008, menjadi sirkuit terakhir yang dipakai pembalap ini.
Kecelakaan yang melibatkan Collin Edwards dan Valentino Rossi tersebut membuat Simoncelli terkapar di lintasan. Upaya pihak media untuk menyelamatkannya gagal. Simoncelli tutup usia pada usia 24 tahun.
Dilahirkan di Cattolica, 20 Januari 1987, Simoncelli menyudahi karir balap domestiknya, dengan pindah ke tim Aprilia pada 2002. Saat itu, ia mengikuti kejuaraan MotoGP kelas 125cc.
Kemenangan pertamanya didapat pada 2004 setelah ia memulai balap dari pole position di GP Spanyol.
Pada 2006, ia kemudian naik tingkat ke kelas 250cc, dan pindah ke Tim Gilera. Bersama tim ini, Simoncelli meraih gelar juara dunia pada 2008.
Setelah meraih 12 kemenangan di kelas 250cc, ia kemudian beralih ke MotoGP. Pada 2010, Simoncelli membela Honda Gressini.
Pada Mei lalu, ia sempat terlibat kecelakaan kontroversial dengan pembalap Honda lainnya, Dani Pedrosa, saat keduanya mengikuti GP Prancis di Le Mans. Akibat kecelakaan itu, Pedrosa terpaksa menjalani operasi akibat menderita patah tulang pada bahunya.
Simoncelli dituduh telah melakukan manuver ilegal. Ia pun kerap mendapat kecaman dari fans Pedrosa akibat kasusnya dengan pembalap Spanyol tersebut.
Hasil terbaik yang ditorehkan Simoncelli di kelas MotoGP adalah posisi kedua, saat Casey Stoner memastikan gelar juaranya di GP Australia pekan lalu.
Sepekan setelah pencapaian tersebut, Simoncelli pun harus menghembuskan nafas terakhirnya.
Pembalap Formula 1, Mark Webber, menuturkan bela sungkawanya melalui akun twitternya, "RIP Marco. Bakat istimewa yang akan dirindukan. Memikirkan cintamu dan semua paddock MotoGP."
Sementara itu pembalap Moto GP, Cal Crutchlow menuliskan di twitternya, "RIP Marco Simoncelli. Pembalap hebat dan orang yang akrab dengan semuanya. Pikiranku bersama dengan keluarga dan temannya. Saya tidak akan pernah melupakan hari ini."
Kepada BBC, Stoner mengatakan, "Pada saat aku melihat cuplikan adegan tersebut, saya merasa mual. Kapanpun helm itu lepas, itu adalah pertanda buruk."
Presenter acara BBC, Matt Roberts, menggambarkan Simoncelli sebagai "sosok flamboyan baik di dalam maupun di luar track."
"Saat seseorang meninggal, semua orang selalu berkata kalau mereka cinta kehidupan. Namun ia adalah pribadi yang sangat bersemangat," imbuhnya.
"Ia telah memiliki penggemar dalam jumlah besar di seluruh dunia, meskipun kerap dicemooh karena cara balapnya yang agresif, namun ia adalah pria yang keren. Ia tidak menjadikan dirinya terlalu serius, dan (mestinya) akan menjadi bintang tahun depan." (tribunnews)
Simoncelli: Berawal dan Berakhir di Sepang
Kematian Marco Simoncelli dalam balapan di GP Malaysia akhir pekan ini jelas menyisakan duka mendalam bagi segenap fans MotoGP.
Ya, betapa cepat pembalap yang digadang-gadang The Next Rossi tersebut pergi dari dunia ini dalam balapan yang berlangsung di Sepang. Melihat kiprahnya di pentas MotoGP, pembalap eksentrik tersebut mengawali kiprahnya di kelas para Raja di sirkuit di mana dia meregang nyawa.
Sepang menjadi saksi bisu kemapanan anak muda dengan adrenaline tanpa batas ini untuk mengadu nyali di atas lintasan balap. Benak penikamat MotoGP tidak akan pernah lupa bagaimana Simoncelli meretas kariernya saat mencoba MotoGP di sirkuit Negri Jiran ini pada 2010 lalu.
Dua kali dia terjatuh dalam sesi ujicoba, Simoncelli nampaknya tidak pernah kapok mencium aspal. Bahkan, insiden kedua merusak helmnya. Bahkan dia menyelesaikan balapan di tempat ke-11 setahun silam. Waktu terus berputar hingga sampai ke tanggal 23 Oktoner 2011. Super Sic ditakdirkan meregang nyawa di sirkuit sepanjang 5.543 km ini.
Lap kedua di turn 11 menjadi awal petaka buat pembalap belia penuh potensi itu. Diduga kehilangan grip pada bagian depan saat bertarung dengan Alvaro Bautista, Simoncelli tergelincir. Nahas, sejurus kemudian Colin Edwards datang bersamaan dengan Valentino Rossi. Tubuh Simoncelli pun terhantam kedua rider tersebut dengan kecepatan tinggi.
Banyak pengmat menduga, ban depan Simoncelli belum mencapai temperatur yang diharapkan untuk mencapai grip yang diinginkan mengingat insiden ini terjadi di awal lomba.
Setelah mendapat pertolongan dari tim medis setempat, nyawa Simoncelli tidak terselamatkan lagi. Berbagai upaya telah dilakukan tim medis saat batas antara kehidupan dan kematian semakin tipis. Drama tragis GP Malaysia akhirnya di tutup dengan kematian Simoncelli di usianya yang baru menginjak 24 tahun.
Ada pepatah mengatakan semua yang hidup pasti akan mati, setiap pertemuan ada perpisahan, dan Simoncelli memulai dan menamatkan karier di kelas para Raja di sirkuit yang letaknya tidak berjauhan dari Indonesia, Sepang.(okezone)
Foto - Foto Marco Simoncelli
Profil Marco Simoncelli
Marco Simoncelli (lahir di Cattolica, Rimini, Italia, 20 Januari 1987 – meninggal di Sepang, Malaysia, 23 Oktober 2011 pada umur 24 tahun) adalah salah satu pembalap MotoGP yang berasal dari Italia, dan cukup terkenal dengan karakter balapnya yang cukup garang. Gaya garangnya ini terlihat ketika seri terakhir MotoGP musim 2010, saat ia nyaris membuat Jorge Lorenzo terjatuh dan gagal meraih kemenangan di seri terakhir musim itu.
Simoncelli mengawali karirnya di dunia balap motor profesional, ketika ia menginjak usia 9 tahun di ajang Italian Minimoto Championship. Tahun 2001 ia pun hengkang ke ajang European 125cc dan mengamankan titel juara di tahun 2002.
Pada tahun 2002 ia kemudian memulai karirnya di ajang MotoGP. Selama tiga tahun ia kemudian berlaga di kelas 125cc, namun ia hanya mampu meraih hasil terbaik di posisi kelima pada tahun 2005. Naik ke kelas 250cc ia menjadi satu-satunya pembalap tim Gilera yang mampu menunjukkan hasil terbaik di ajang ini. Yaitu menjadi juara dunia di tahun 2008.
Hasil ini membuat tim Gresini Honda tertarik untuk merekrutnya di ajang MotoGP pada tahun 2010 lalu. Ia pun mampu memperlihatkan hasil yang bagus sebagai pembalap rookie. Hasil terbaik yang bisa ditorehkan oleh pembalap asal Italia itu, adalah posisi keempat di MotoGP Portugal 2010.
Simoncelli meninggal dunia di Sirkuit Internasional Sepang pada tanggal 23 Oktober 2011 karena kecelakaan yang dialaminya saat GP Malaysia 2011. Simoncelli terlibat kecelakaan bersama Colin Edwards dan Valentino Rossi saat berada di posisi keempat pada putaran kedua. Simoncelli terjatuh ketika sedang berbelok di tikungan ke-11 Sirkuit Sepang dan tertabrak oleh motor Edwards. Edwards juga terjatuh namun hanya mengalami patah tulang bahu, sementara Simoncelli berbaring diam di lintasan sesaat setelah kecelakaan dengan helmnya terlepas dalam insiden itu. Sementara itu, Rossi hanya sedikit kehilangan keseimbangan dan dapat melaju pelan ke pit-stop. Setelah insiden tersebut, perlombaan dihentikan dan Simoncelli langsung dibawa ke pusat medis Sirkuit Sepang. Pada pukul 16.56 waktu setempat, Simoncelli dinyatakan meninggal dunia karena luka serius yang dideritanya.Kemudian, dalam jumpa pers direksi balapan MotoGP, kepala medis, Michele Macchiagodena, menyatakan bahwa Simoncelli mengalami “trauma serius di kepala, leher, dan dada,” dan sempat diberi perawatan CPR selama 45 menit sebelum akhirnya meninggal.
Ada Apa Dengan Motor Simoncelli hingga Maut Datang?
Semuanya terjadi secara cepat....
Kata-kata itu keluar dari mulut Kepala Tim Honda Gresini, Fausto Gresini. Raut kesedihan masih tampak jelas terpancar dari muka Gresini saat harus memaparkan insiden tragis yang menimpa Marco 'Supersic' Simoncelli di Sirkuit Internasional Sepang, Malaysia, Minggu (23/10/2011) silam.
"Saya kehilangan kata-kata. Saya tahu pekerjaan kami amatlah berbahaya. Risiko kecelakaan menjadi bagian tak terpisahkan di tiap laga. Tapi kami selalu berharap tak terjadi apa-apa," tutur Gresini kepada harian Italia Corriere dello Sport jelang pemakaman Simoncelli, Kamis (27/10/2011) waktu Italia.
Gresini menyiratkan apa yang menimpa Simoncelli adalah sebuah takdir tak terelakkan. Pun, terbata, Gresini menjelaskan takdir itu datang saat sesuatu yang salah terjadi pada motor Sic, julukan Simoncelli. Tak merinci kondisi motor Sic saat celaka, Gresini hanya menyebut motor justru oleng ke sisi dalam tikungan di Sepang.
"Kecelakaan itu disebabkan oleh situasi negatif yang terjadi secara berurut. Motor yang bergerak ke arah dalam belokan bukan di luar, yang dijalankan di atas pada jalur terluas selama musim ini," pungkas Gresini.
Sirkut Sepang memang menjadi lintasan paling lebar dari seluruh track di MotoGP. Sirikuit yang memiliki sebanyak 15 tikungan tersebut memiliki lebar lintasan rata-rata 12 meter. (tribunnews)
Video Tabrakan Marco Simoncelli Di Sepang
Comments :
0 komentar to “Berbagai Cerita dan Berita Marco Simoncelli”
Posting Komentar