Tentang Dahlan Iskan – Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah mengumumkan Susunan Kabinet Indonesia terbaru Jilid 2 setelah resuffle. Ada beberapa menteri yang diganti, ditukar posisi serta ada penambahan dan pergantian di jajaran Wakil Menteri. Tetapi satu yang menarik mengenai sosok-sosok para Menteri baru tersebut adalah sosok Dahlan Iskandar. Nah pada kesempatan kali ini kami akan sedikit membahas mengenai Profil dan Biodata Dahlan Iskan. Profil dan Biodata Dahlan Iskan
Profil dan Biodata Dahlan Iskan
Sosok Dahlan Iskandar atau yang biasa di sapa Pak Dis ini memang sangat unik dan menarik. Ini dikarenakan sosoknya yang tegas, cerdas, apa adanya, mau turun kebawah serta humoris menjadikan beliau sosok pemimpin ideal di tengah keterpurukan bangsa ini.
Awal mula dari Pak Dis sendiri adalah berkarir sebagai seorang reporter di salah satu surat kabar di Samarindah (Kalimantan Timur) dan saat ini merupakan pemilik dari Jaringan surat kabar Jawa Pos. Pak Dis mengatakan ketika kecil orang tuanya tidak mengingat kapan tepatnya dia lahir, tetapi Pak Dis menganggap bahwa kelahirannya tanggal 17 Agustus, hal ini untuk mempermudah dan tepat dengan hari kemerdekaan Republik Indonesia. Lelaki asal Magetan Jawa Timur ini, dibesarkan di pedesaan dan cukup dibilang merupakan orang yang diliputi serba kekurangan. Tetapi kekurangan itu menjadikan kekuatan Pak Dis untuk terus maju dan berkembang hingga saat ini. Awal karirnya dimulai ketika menjadi reporter di salah satu surat kabar di Samarinda pada tahun 1975, kemudian pada tahun 1976 beliau pindah menjadi wartawan Tempo.
Kemudian sejak tahun 1982 beliau memimpin Jawa Pos hingga saat ini. Jawa Pos dahulu merupakan media cetak dengan 6000 eksemplar / hari dan hampir mati. Tetapi kemudian, Jawa Pos dipimpin Pak Dis dan luar biasa hanya dalam waktu 5 tahun saja bisa menjual 300.000 eksemplar / hari. Lima tahun kemudian beliau membentuk Jawa Pos News Network (JPPN) yang memimpin 134 surat kabar, tabloid, dan majalah, serta memiliki 40 percetakan di seluruh Indonesia. Ini merupakan jaringan media terbesar di tanah air. Kemudian pada tahun 2002 ia mendirikan stasiun televisi lokal JTV di Surabaya, yang kemudian diikuti Batam TV di Batam dan Riau TV di Pekanbaru.
Pada akhir tahun 2009 beliau diangkat menjadi Direktur Perusahaan Listrik Negara (PLN). Kiprahnya menangani PLN kurang lebih selama 2 tahun bisa dibilang cukup luar biasa, banyak program-program inovatif yang digagasnya seperti Program 1juta sambungan listrik, dan program 1 hari listrik terpasang. Kemudian ada program-program luar biasa lainnya. Dan sekarang beliau diangkat menjadi Menteri BUMN, menggantikan Mustafa Abu Bakar. Yang menarik dari Sosok Profil dan Biodata Dahlan Iskan yang sederhana ini adalah kemana-mana beliau selalu menggunakan sepatu kets bahkan saat pelantikan menjadi Menteri BUMN.
Tentang Dahlan Iskan (wikipedia)
Dahlan Iskan (lahir di Magetan, Jawa Timur, 17 Agustus 1951; umur 60 tahun), adalah CEO surat kabar Jawa Pos dan Jawa Pos Group, yang bermarkas di Surabaya. Ia juga adalah Direktur Utama PLN sejak 23 Desember 2009.[2] Pada tanggal 19 Oktober 2011, berkaitan dengan reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu II, Dahlan Iskan diangkat sebagai Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara menggantikan Mustafa Abubakar yang sedang sakit.
Karier Dahlan Iskan dimulai sebagai calon reporter sebuah surat kabar kecil di Samarinda (Kalimantan Timur) pada tahun 1975. Tahun 1976, ia menjadi wartawan majalah Tempo. Sejak tahun 1982, Dahlan Iskan memimpin surat kabar Jawa Pos hingga sekarang.
Dahlan Iskan adalah sosok yang menjadikan Jawa Pos yang waktu itu hampir mati dengan oplah 6.000 ekslempar, dalam waktu 5 tahun menjadi surat kabar dengan oplah 300.000 eksemplar. Lima tahun kemudian terbentuk Jawa Pos News Network (JPNN), salah satu jaringan surat kabar terbesar di Indonesia yang memiliki 134 surat kabar, tabloid, dan majalah[4], serta 40 jaringan percetakan di Indonesia. Pada tahun 1997 ia berhasil mendirikan Graha Pena, salah satu gedung pencakar langit di Surabaya, dan kemudian gedung serupa di Jakarta. Pada tahun 2002, ia mendirikan stasiun televisi lokal JTV di Surabaya, yang kemudian diikuti Batam TV di Batam dan Riau TV di Pekanbaru.
Sejak awal 2009, Dahlan adalah sebagai Komisaris PT. Fangbian Iskan Corporindo (FIC)yang akan memulai pembangunan Sambungan Komunikasi Kabel Laut (SKKL) pertengahan tahun ini. SKKL ini akan menghubungkan Surabaya di Indonesia dan Hong Kong. Dengan panjang serat optik 4.300 kilometer
Sejak akhir 2009, Dahlan diangkat menjadi direktur utama PLN menggantikan Fahmi Mochtar yang dikritik karena selama kepemimpinannya banyak terjadi mati lampu di daerah Jakarta. [5][2] Semenjak memimpin PLN, Dahlan membuat beberapa gebrakan diantaranya bebas byar pet se Indonesia dalam waktu 6 bulan, gerakan sehari sejuta sambungan. Dahlan juga berencana membangun PLTS di 100 pulau pada tahun 2011. Sebelumnya, tahun 2010 PLN telah berhasil membangun PLTS di 5 pulau di Indonesia bagian Timur yaitu Pulau Banda, Bunaken Manado, Derawan Kalimantan Timur, Wakatobi Sulawesi Tenggara, dan Citrawangan.
Pada tanggal 17 Oktober 2011, Dahlan Iskan ditunjuk sebagai pengganti Menteri BUMN yang menderita sakit. Ia terisak dan terharu begitu dirinya dipanggil menjadi menteri BUMN karena ia berat meninggalkan PLN yang menurutnya sedang pada puncak semangat untuk melakukan reformasi PLN.
[sunting] Kehidupan pribadi
Dahlan Iskan dibesarkan di lingkungan pedesaan dangan kondisi serba kekurangan. Orangtuanya tidak ingat tanggal berapa Dahlan dilahirkan. Dahlan akhirnya memilih tanggal 17 Agustus dengan alasan mudah diingat karena bertepatan dengan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia.
Dahlan Iskan pernah menulis buku berjudul Ganti Hati pada tahun 2008. Buku ini berisi tentang penglaman Dahlan Iskan dalam melakukan operasi cangkok hati di Cina.
Selain sebagai pemimpin Grup Jawa Pos, Dahlan juga merupakan presiden direktur dari dua perusahaan pembangkit listrik swasta: PT Cahaya Fajar Kaltim di Kalimantan Timur dan PT Prima Electric Power di Surabaya.
Comments :
0 komentar to “Berbagi Informasi : Semua Tentang Dahlan Iskan”
Posting Komentar