Seorang balita di Sulawesi Selatan mengeluarkan 25 paku dan 1 jarum dari dalam tubuhnya. Meski dikeluarkan lewat operasi yang dilakukan oleh dokter bedah di rumah sakit, fenomena ini tetap sulit dijelaskan secara medis.
Di kalangan dokter, paku atau jarum yang ada di dalam tubuh hanya dikenali sebagai benda asing seperti halnya susuk atau implan. Jika tidak dikeluarkan, benda asing ini bisa memicu rasa nyeri hebat dan juga sangat berisiko menyebabkan infeksi.
Pada umumnya, benda asing itu berada di dalam tubuh karena memang dimasukkan melalui sayatan kecil di permukaan kulit. Namun dalam kasus-kasus yang oleh kebanyakan orang disebut sebagai santet, proses masuknya benda asing tersebut tidak pernah diketahui.
"Benda asing baik itu paku maupun susuk bisa masuk ke dalam tubuh karena memang dimasukkan. Tapi kalau tidak diketahui bagaimana masuknya, ya kita hanya mengenalinya sebagai benda asing dan harus dikeluarkan, itu saja," ungkap spesialis penyakit dalam dari Universitas Indonesia, Dr H Ari F Syam SpPD-KGEH, MMB, FINASIM saat dihubungi detikHealth, Kamis (3/11/2011).
Benda asing seperti paku dan jarum yang masuk ke dalam tubuh secara misterius memang sulit dijelaskan secara medis, sebab secara alamiah tidak ada bagian tubuh yang terbuat dari logam. Menurut Dr Ari, bagian paling keras dalam tubuh manusia yang memberikan warna berbeda saat di-rontgen adalah tulang.
Karena itu Dr Ari menambahkan, masuknya benda-benda seperti paku dan jarum sebenarnya sangat langka. Kalaupun di media sering muncul pemberitaaan kasus semacam itu, dokter baru bisa memastikan kebenarannya melalui pemeriksaan misalnya dengan foto rontgen.
"Kadang-kadang dibilang kawat, tapi ternyata yang kita temukan adalah tumor jaringan ikat. Sekeras-kerasnya jaringan tumor, kalau di-rontgen warnanya pasti akan berbeda dari logam sesungguhnya. Meski begitu, tumor tersebut tetap harus diangkat," ungkap Dr Ari.
Mengenai kasus yang menimpa seorang balita di Pare-pare Sulawesi Selatan, Dr Ari enggan berkomentar karena bidang kesehatan anak bukanlah kompetensinya. Namun ia mengaku heran jika ada paku dan jarum bisa masuk ke dalam tubuh secara misterius.
Seperti diberitakan detiknews, balita bernama Safira (3 tahun) menjalani operasi di RSUD Andi Makkasau Kota Pare-pare pada Selasa (1/11/2011). Dalam operasi tersebut, tim dokter bedah yang dipimpin dr Khamaruddin Said, SpB berhasil mengeluarkan 25 paku dan 1 jarum dari tubuh Safira.
Kesaksian Dokter yang Keluarkan 25 Paku di Tubuh Safira
Mengeluarkan 25 paku dan 1 jarum dari tubuh seorang balita adalah sebuah pengalaman mendebarkan. Selain harus ekstra hati-hati, para dokter ternyata juga dibayangi rasa penasaran dari mana asalnya paku-paku itu bisa masuk ke tubuh.
Seperti diberitakan detiknews, puluhan paku dan jarum ditemukan di dalam tubuh seorang balita bernama Safira (3 tahun). Temuan paku-paku dan jarum itu juga mengagetkan tim dokter dari RSUD Andi Makkasau Kota Pare-pare, Sulawesi Selatan yang mengoperasi Safira.
Salah seorang dokter yang ikut mengoperasi Safira, dr Khamaruddin Said, SpB berkenan berbagi pengalaman selama menangani pasien tersebut. Berikut petikan wawancara detikHealth dengan dr Khamaruddin yang dilakukan via telepon, Kamis (3/11/2011).
Secara medis, bagaimana dokter menjelaskan kasus ini?
Bagi kami, paku dan jarum tersebut adalah benda asing di dalam tubuh manusia. Benda-benda itu kami temukan di betis, lengan serta punggung dan harus kita keluarkan lewat operasi. Itu penjelasan medisnya.
Nah, kalau bagaimana benda-benda asing itu bisa masuk ke dalam tubuh, itu juga kita belum tahu. Harus ditelusuri dari pengakuan keluarga dan hasil penyelidikan (Dinkes Provinsi Sulsel).
Apakah ada semacam bekas luka di kulit pasien sebelum dilakukan operasi?
Ya, kita menemukan beberapa luka dan koreng di permukaan kulit. Tapi kalau ditanya apakah mungkin paku-paku itu dimasukkan dengan sengaja, harus ditelusuri dan itu bukan kewenangan dokter. Bagi kami, entah bagaimana masuknya itu adalah benda asing yang harus dikeluarkan.
Secara teknis, bisakah paku-paku itu dimasukkan dengan sengaja?
Mungkin saja, bisa ditusukkan atau ditembakkan, kita juga tidak tahu. Dan itu memang akan meninggalkan bekas luka di permukaan kulit pasien. Namun yang kami tidak habis pikir, jumlah paku di tubuh pasien ini (Safira) banyak sekali, tidak mungkin dimasukkan satu persatu. Pasti lama dan sakit sekali.
Kalau pada jarum akupunktur bisa dimasukkan tanpa rasa sakit. Apakah dengan teknik yang sama kira-kira bisa paku-paku itu dimasukkan tanpa membuat pasien kesakitan?
Saya tidak tahu kalau itu. Tapi ya beda lah, ini paku kok. Paku biasa, besar-besar tidak seperti jarum akupunktur.
Kalau dikatakan paku tersebut masuk secara gaib, apa pendapat dokter?
Sebagai dokter, saya harus melihatnya secara ilmiah. Kita tunggu saja hasil penelusurannya nanti bagaimana.
Apakah sebelumnya dokter sudah pernah menangani kasus serupa?
Kalau mengeluarkan paku sebanyak ini dan penyebabnya juga tidak diketahui, ini baru pertama kali. Tapi kalau cuma mengeluarkan jarum atau gunting yang tertinggal di rongga tubuh, sering. Tapi kalau itu jelas, dari mana asalnya gunting dan jarum bisa sampai ke dalam tubuh.
Apa reaksi dokter waktu pertama kali memastikan benda itu adalah paku?
Sebelum operasi, kita mengamati hasil pemeriksaan radiologi dan di situ kami sudah menemukan banyak benda menyerupai logam. Kalau ditanya reaksinya, ya kaget lah hahaha (tertawa).
Adakah kesulitan yang ditemui saat operasi pengangkatan paku-paku itu?
Kesulitan utamanya adalah letak paku yang berada di antara saraf dan pembuluh darah sehingga kita harus sangat hati-hati. Selain itu, kami juga baru bisa mengeluarkan paku yang ada di betis dan lengan, sedangkan yang ada di punggung baru akan dikeluarkan pada operasi tahap berikutnya setelah kondisi pasien membaik.
Adakah rencana untuk mempublikasikan kasus ini di jurnal ilmiah?
Ada, mungkin nanti akan ditulis di majalah atau buletin kedokteran bedah.
Comments :
0 komentar to “Berbagi Berita Tentang Safira, Bocah Yang Memiliki Paku Di Tubuhnya”
Posting Komentar