"Saya sebut dia Joko Solo, ya. Dia boleh saja dapat juara ketiga wali kota terbaik sedunia. Tapi, memang dia cocoknya jadi wali kota, enggak cocok jadi Gubernur Jakarta," ujarnya serius kepada Kompas.com, Rabu (9/1/2013).
Pernyataan tersebut dilontarkan Farhat saat ditanya mengenai dukungan pria yang mendeklarasikan diri sebagai calon presiden RI alternatif kaum muda tersebut atas kinerja pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta yang belum genap enam bulan bekerja. Menurut Farhat, Jokowi hanya pintar soal strategi menjaring suara. Namun, dalam segi program, Jokowi belum menunjukkan hasil signifikan selama mantan Wali Kota Solo itu menjabat. Bahkan, lanjut Farhat, kondisi DKI lebih menunjukkan ketidakteraturan dari sebelumnya.
"Ternyata sekarang Jakarta lebih macet dan lebih banjir daripada dulu. Orang sembarangan nyeberang, harusnya di jembatan. Monas penuh kaki lima, rancangan APBD enggak dilaksanakan segera," lanjut Farhat.
Farhat menilai positif figur Jokowi yang sederhana sehingga terkesan dekat dengan rakyat. Hal tersebut ditunjukkan Jokowi melalui langkah blusukan ke tempat-tempat terkumuh sekalipun di DKI Jakarta. Meski demikian, Farhat berpendapat bahwa figur tidaklah cukup untuk menjalankan program-progam di Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. "Figur okelah sederhana, tapi kalau kualitas dan logika dalam memanfaatkan ABPD, menurut saya, tidak seimbang," katanya.
Comments :
0 komentar to “Farhat Abbas: Jokowi Tak Cocok Jadi Gubernur Jakarta”
Posting Komentar