Mobil Xenia Tabrakan Kepergok Bawa 9 Peluru Senjata AK

Mobil Xenia Tabrakan Kepergok Bawa 9 Peluru Senjata AK

Laporan Wartawan Serambi Indonesia

TRIBUNNEWS.COM, LHOKSEUMAWE â€" Mobil Xenia yang dikendarai dua warga Jambi bertabrakan dengan sebuah sepeda motor di jalan raya Desa Meuria Paloh, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe, Senin (7/5/2012) sekitar pukul 07.00 WIB.

Setelah tabrakan, penumpang mobil ketahuan membawa sembilan peluru senjata jenis AK dan SS1, sangkur, dan sejumlah rencong.

Kedua warga Jambi tersebut, Joko Irawan (39) dan Sudarsono (42) kini menjalani dua pemeriksaan sekaligus di Mapolres Lhokseumawe, yaitu terkait kecelakaan lalu lintas dan terdapatnya selumlah peluru di dalam mobil.

Saat tabrakan terjadi, Xenia hitam BL 1171 KP itu disopiri Joko Irawan. Sedangkan Sudarsono mengaku saat itu sedang tertidur.

Adapun korban yang ditabrak di atas sepeda motornya bernama Zamzami (24), warga Meuria Paloh, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe.
Zamzami dilaporkan kritis dan hingga Senin siang kemarin masih dirawat di RS PT Arun Batuphat, Lhokseumawe.

Informasi yang diperoleh Serambi dari Satlantas Polres Lhokseumawe menyebutkan, Xenia hitam itu meluncur dari Banda Aceh ke arah Medan.

Sopirnya diduga mengantuk, sehingga menabrak sepeda motor (sepmor) Kharisma yang melaju searah. Pengendara sepmor kritis dan sepeda motor rusak parah.

Sedangkan mobil hanya rusak ringan di bagian kiri depan. “Masyarakat melarikan pengendara sepmor ke RS PT Arun untuk mendapat penanganan medis,” kata Kapolres Lhokseumawe, AKBP Kukuh Santoso melalui Kasat Lantas AKP Aji Purwanto.

Kasat Reskrim Polres Lhokseumawe, AKP Galih Indragiri menyebutkan, bersama dua warga Jambi itu ditemukan sembilan butir peluru (empat butir untuk senjata jenis AK dan lima butir untuk senjata jenis SS1). Selain itu, ditemukan juga sebilah sangkur dan sejumlah rencong.

“Kenapa sampai ada peluru bersama mereka kita belum bisa pastikan, karena masih dimintai keterangan para saksi,” jelas AKP Galih.

Berdasarkan keterangan Sudarsono kepada penyidik, peluru tersebut dia yang bawa. Peluru itu dia peroleh dari adiknya yang anggota TNI di Banda Aceh.
Kesembilan peluru yang diyakini masih aktif itu tidak berada di dalam magasin, melainkan ditempelkan di sayap pesawat tempur mainan.