TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua DPW PKS Jakarta, Slamet Nurdin mendesak KPUD Jakarta untuk menggunakan data e-KTP sebagai Daftar Pengguna Tetap (DPT) dalam pemilu kepala daerah DKI Jakarta yang akan berlangsung 11 Juli mendatang.
“Ada selisih yang sangat besar antara data e-KTP dengan DPT yang ditetapkan oleh KPUD,†ungkap Ketua DPW PKS Jakarta Slamet Nurdin usai menerima Ketua KPUD Jakarta dan komisioner lainnya di Markas Pemenangan Hidayatâ€"Didik, Jakarta, Senin (21/5/2012).
Pria yang juga Wakil Ketua Tim Pemenangan Hidayatâ€"Didik ini menjelaskan bahwa perbedaannya sebesar 1,4 juta lebih. Menurut data e-KTP, penduduk Jakarta sekitar 5,6 juta, sedang data KPUD Jakarta, penduduk Jakarta yang tercatat di DPT sebanyak 7 juta.
Melihat perbedaan ini, Ketua Tim Pemenangan Hidayatâ€"Didik, Triwisaksana mengatakan bahwa seharusnya KPU Jakarta menggunakan data e-KTP untuk DPT Pemilukada nanti. Data ini merupakan data bersih penduduk Jakarta, dan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi menilai e-KTP Jakarta sudah 100%.
"Bahkan Pemda mendapat penghargaan karena pertama kali menyelesaikan e-KTP,†terang pria yang akrab dipanggil Sani yang juga Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta itu.
Sedangkan Ketua KPUD Jakarta, Dahlia Umar mengatakan bahwa penggunaan e-KTP sebagai dasar penetapan DPT sangat susah. Ia menerangkan bahwa pencatatan e-KTP terakhir adalah akhir 2011 yang lalu, terlalu jauh dengan jarak pemilu.
Selain itu, Dahlia menuturkan bahwa e-KTP tidak mencatat penduduk Jakarta yang saat ini berada diluar Jakarta. Meski demikian, PKS Jakarta bersikukuh agar KPUD Jakarta menggunakan data e-KTP sebagai DPT.
PKS Jakarta juga menemukan sebanyak 9,22% atau sekitar 648.000 suara fiktif dalam DPT yang ditetapkan oleh KPUD Jakarta. PKS Jakarta meyakini jika dilakukan penelitian secara mendalam, jumlah tersebut pasti akan meningkat jauh, padahal PKS Jakarta menang pemilu di DKI Jakarta pada tahun 2004 dengan sekitar 700.000 suara.
Comments :
0 komentar to “PKS Desak KPUD Jakarta Pakai e-KTP untuk Data DPT”
Posting Komentar