Budidaya Sirsak
1. Pedoman Budidaya
Budidaya Sirsak = Perbanyakan dan penanaman Pohon sirsak dapat diperbanyak dengan klon, terutama melalui berbagai teknik penempelan dan penyambungan pada batang bawah yang diperbanyak dengan semai, seperti dipraktekkan di berbagai wilayah Amerika (misalnya di Kolumbia dan Venezuela). Akan tetapi, umumnya sirsak ditumbuhkan dari benih. Semai dapat dipakai, sebab populasi yang tumbuh cukup seragam dan benih dari kultivar manis, misalnya, pada umumnya sifatnya sama dengan induknya, serta karena fase yuananya hanya berlangsung 2-4 tahun.
Tanaman sirsak dapat beradaptasi luas dengan berbagai jenis tanah pertanian. Meskipun demikian, bertanam sirsak paling baik dilakukan di tanah lempung berpasir yang subur, gembur, banyak mengandung bahan organik, serta memiliki aerasi dan drainase yang baik. Derajat keasaman tanah yang ideal untuk tanaman sirsak berkisar 5,5-6,5. Pohon sirsak dapat ditanam sebagai tanaman sela diantara pohon buah-buahan yang lebih besar, seperti mangga, avokad, dan kecapi karena ukuran pohonnya tergolong kecil dan cepat berbuah. Pengembangan budi daya pohon sirsak untuk kepentingan pengobatan dan kesehatan manusia hendaknya dilakukan secara organik. Budidaya sirsak harus harus seminimal mungkin menggunakan pupuk sintetis. Perlakuan ini harus mulai dilakukan sekarang dan pada masa mendatang.
a. Pembibitan
Tanaman sirsak dapat diperbanyak melalui biji, okulasi dan pencangkokan. Pembiakan sirsak dengan dengan biji memerlukan waktu 3-5 tahun untuk dapat berubah, sedangkan pembiakan dengan cara mencangkok dan okulasi membutuhkan waktu yang lebih singkat, yaitu sekitar 2-3 tahun. Benih yang digunakan sebaiknya berasal dari indukan yang memiliki kualitas baik, seperti rasa yang manis dan bentuk buah yang segar.
Pada umumnya, pembiakan sirsak dilakukan dari biji yang dijadikan benih. Benih hasil penyemaian dapat digunakan karena populasi yang tumbuh cenderung seragam, memiliki sifat yang sama dengan induk, dan memiliki fase buahan sekitar 2-4 tahun. Benih sirsak dapat ditanam langsung diladang atau disemaikan terlebih dahulu di area persemaian. Setelah 20-30 hari, sekitar 85-90% benih dapat berkecambah. Benih semaian tersebut dapat dipindahkan ke lapangan setelah 6-8 bulan. Jumlah bibit yang diperlukan untuk setiap hektar lahan sekitar 333-420 bibit tanaman sirsak.
b. Penyapihan
Bibit tanaman sirsak yang telah mulai ditumbuhi daun dapat dipisahkan ke dalam polybag atau langsung ditanam ke lahan yang lebih luas. Pemotongan separuh daun dan kadang-kadang perompesan daun diperlukan untuk memindahtanamkan semai yang sebelumnya tidak ditumbuhkan dahulu dalam wadah. Jarak tanam di kebun buah sebaiknya antara 3 m x 4 m dan 4 m x 6 m. Berkat kecilnya ukuran pohon dan cepatnya berbuah, sirsak dapat ditanam sebagai tanaman sela di antara pohon buah-buahan yang lebih besar, seperti mangga, avokad, dan kecapi. Jika tanaman utamanya membutuhkan ruangan, pohon sirsak dapat ditebang.
c. Pengelolaan Media Tanam
Persiapan lahan yang akan digunakan untuk menanam sirsak sebaiknya dibuat lubang resapan biopori. Untuk satu pohon sirsak disarankan membuat lima lubang biopori yang melingkari pohon sirsak dengan jarak satu meter. Teknik biopori dapat memperbaiki struktur tanah karena akan menggemburkan dan meningkatkan daya resap air, mengubah sampah organik menjadi kompos dan memanfaatkan peran aktivitas fauna tanah dan pori akar tanaman yang sudah mati.
Tahap-tahap yang dilakukan dalam pengelolaan media tanam adalah sebagai berikut:
� Buat lubang tanam di lahan yang telah disediakan dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm, jarak antara lubang tanaman dapat dipilih alternative 6 x 4 m, 5 x 5 m, atau 6 x 5 m.
� Campur 15 - 20 Kg pupuk kandang yang sudah matang atau pupuk kompos sebanyak 5-10 kg
� Isi lubang dengan Pupuk Kandang atu kompos
� Diamkan/ istirahatkan lubang selama 2 - 4 minggu untuk menghilangkan gas yang mungkin ada akibat penggalianPenanaman
� Pilih bibit setinggi 70 - 100 Cm dengan batas sambungan 10 Cm di atas permukaan tanah
� Jika bibit berada di dalam polybag, belah polybag dengan pisau/cuter untuk menjaga agar gumpalan tanah tidak pecah.
� Tekan-tekan tanah permukaan agar tidak terjadi rongga di sekitar akar tanaman
d. Teknik Penanaman
Cara menanam sirsak sama dengan cara menanam tanaman buah-buahan lainnya. Sebelum ditanam, setiap lubang tanam diisi dengan pupuk kandang, lalu ditaburi dengan pupuk campuran antara urea, TSP, dan KCL dengan perbandingan 2 : 1 : 1, yakni sebanyak 50 � 100 gram. Waktu tanam sirsak yang paling baik adalah pada saat awal musim penghujan.
2. Pemeliharaan
a. Pengairan
Tanaman sirsak membutuhkan pengairan yang teratur supaya dapat berbunga dengan baik. Tanaman sirsak yang masih kecil atau muda memerlukan pengairan intensif sampai berumur satu tahun. Penyiraman dapat dilakukan sebanyak dua kali sehari. Perhatikan faktor drainase karena akar sirsak yang dangkal tidak tahan terhadap genangan air. Sirsak toleran terhadap keadaan tanah yang kering, tetapi pohonnya akan meluruhkan terlalu banyak daun jika mengalami kekeringan yang berkepanjangan, dalam situasi demikian pohon sirsak akan tertolong oleh pengairan tambahan.
b. Penyerbukan
Secara umum buah yang dihasilkan merupakan hasil penyerbukan alami yang dilakukan oleh serangga. Agribisnis sirsak masa mendatang menghendaki hasil panen yang dengan mutu yang baik, seperti bentuk buah lurus (simetris) dan berukuran besar (lebih dari 1,5 kg). Demikian juga untuk mengisi pasaran domestik maupun regional memerlukan kualitas buah yang baik dan berkesinambungan. Untuk memperoleh kualitas (bentuk dan ukuran) buah sirsak yang baik dapat dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya adalah dengan melakukan penyerbukan buatan.
Penyerbukan alami pada tanaman sirsak biasanya berlangsung kurang sempurna. Penyebabnya adalah sifat bunga yang proterogyne, yaitu matangnya putik (stigma) lebih dahulu daripada tepung sari, menyebabkan pertumbuhan buah tidak sempurna (bengkok) atau kerempeng. Agar tanaman sirsak berbuah lebat dan normal perlu dilakukan penyerbukan buatan. Keberhasilan penyerbukan buatan ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain harus diketahui saat yang tepat bunga sirsak untuk diserbuki, ketrampilan pelaku penyerbukan dan waktu penyerbukan yang tepat pula. Proses penyerbukan buah sirsak yang dibantu oleh manusia dengan mengoleskan serbuk sari ke kepala putik dapat meningkatkan mutu buah.
Tahapan pelaksanaan peyerbukan buatan, adalah sebagai berikut:
1. Siapkan Botol bekas Roll Film untuk penampung serbuk sari dan kuas kecil sebagai alat Penyerbuk .
2. Tampung serbuk sari ke dalam botol ataupun bekas pembungkus film waktu pengambilan serbuk sari dilakukan pagi hari, sehari setelah bunga betina mekar (saat seluruh kelopak bunga bentina rontok) dengan menampung ke dalam botol bekas pembungkus film dan tangkai bunga betina dipukul-pukul agar seluruh serbuk sari jatuh ke dalam botol film. Untuk mempermudah pelaksanaan penyerbukan, perlu dibuang tangkai sarinya terlebih dahulu. Serbuk sari yang telah murni (tidak tercampur dengan tangkainya) dapat disimpan untuk keperluan penyerbukan berikutnya.
3. Pilih bunga betina yang siap diserbuki dengan ciri kelopak bunga tersebut telah merekah dan kepala putik telah berlendir
4. Ambil serbuk sari dari dalam botol dengan menggunakan kuas kecil dan oleskan serbuk sari tersebut pada kepala putik secara merata. Yang perlu diperhatikan dalam proses penyerbukan di sini adalah menjaga jangan sampai kelopak bunga betina rusak (patah). Apabila kelopak bunga rusak akan mengakibatkan gagalnya penyerbukan bahkan bunganya bisa rontok.
5. Keberhasilan proses penyerbukan buatan ditandai dengan berkembangnya bakal buah mulai umur 1 bulan setelah penyerbukan. Buah sirsak akan masak fisiologi setelah berumur kurang lebih 5 bulan sejak penyerbukan dengan hasil buah yang berkualitas baik Kualitas buah hasil penyerbukan buatan akan lebih baik bila dibandingkan hasil penyerbukan alami yang dilakukan oleh serangga penyerbuk.
c. Penyiangan
Penyiangan tanaman sirsak sebaiknya dilakukan secara kontinu setahun sekali bersamaan dengan pemupukan dan penggemburan. Penyiangan dan penggemburan tanah dapat dilakukan di sekeliling tajuk (kanopi) tanaman sirsak. Lahan di sekitar pangkal pohon sirsak sebaiknya terbebas dari gulma atau ditutup oleh mulsa untuk menghindari dehidrasi dari perakarannya yang dangkal itu pada musim kemarau.
d. Pemupukan
Pemupukan sebaiknya dilakukan secara berkesinambungan menggunakan pupuk kandang dan pupuk kompos (20 kg/ pohon) dan atau ditambah NPK dalam dosis kecil (100 gram/pohon) yang dilakukan beberapa kali dalam setahun. Perlakuan ini akan mendorong pertumbuhan dan atau pembuahan sirsak, tetapi tidak diperoleh data kuantitatif mengenai kebutuhan pupuk atau banyaknya pupuk daun yang dianjurkan.
e. Pemangkasan
Pohon sirsak biasanya dapat mencapai bentuk yang memuaskan, tetapi dalam beberapa kasus diperlukan usaha sedini mungkin membatasi pohon itu hanya berbatang tunggal, yaitu dengan cara memotong cabang-cabang yang akan menyainginya. Tunas air (water sprout), cabang-cabang yang tumpang-tindih dan bergerombol juga harus dibuang.
3. Hama dan Penyakit
Selama vigor pohon dapat dipertahankan, kerusakan yang serius disebabkan oleh penyakit dan hama umumnya terbatas hanya pada buah. Antraknosa (Colletotrichum gloeosporioides merupakan penyakit utama pada sirsak di daerah yang lembap. Produksi buah sirsak dapat menyusut sekali karena bunga dan buahnya terserang penyakit sehingga menjadi busuk atau keriput; selanjutnya penyakit ini juga mengganggu buah, daun, batang, dan pematangan buah. Di Hindia Barat ada anjuran agar diadakan seleksi terhadap kemampuan pembentukan buah dalam kondisi lingkungan yang lembap. Jika terjadi musim kemarau barangkali ada kemungkinan untuk mempercepat pembungaan dan pembentukan buah agar terhindar dari periode kelembapan yang tinggi. Penyakit busuk coklat batang (Corticium sp.) menyerang pohon sirsak dan menyebabkan busuknya cabang dan mungkin membunuh pohonnya juga. Pembersihan yang sebaik-baiknya menjelang akhir musim kemarau, termasuk pembakaran bagian-bagian pohon yang terserang, dapat menolong untuk menahan penyakit pada musim hujan berikutnya. Kutu perisai seringkali menyerang pohon sirsak, dan kutu bubuk dapat bergerombol banyak sekali pada buah sirsak. Jika semut dapat diberantas dengan baik, musuh-musuh alaminya akan mampu menanggulangi hama ini. Buah dapat dibungkus untuk menghindari kerusakan yang disebabkan oleh lalat buah. Annonaepestis bengalella adalah penggerek buah sirsak, dan ngengat ini tersebar dari India sampai ke Jawa dan Filipina. Ulat besar dari kupu-kupu Meganotron rufescens dan Papilio agamemnon sering sekali dijumpai memakan daun sirsak. Kerusakan yang disebatkan oleh ketiga jenis hama ini umumnya belum sampai mengharuskan dilakukannya pemberantasan secara kimiawi.
4. Panen dan Pasca Panen
a. Penanganan Panen
Pepohonan sirsak mengalami masa pertumbuhan untuk membentuk dedaunan tajuk pohon selama kurang lebih 2 tahun. Masa peralihan dari masa pertumbuhan ke masa berbuah memerlukan jangka waktu kira-kira 1 tahun. Buah sirsak dapat dipanen setelah umur pohon lebih dari 3 tahun. Buah yang terbentuk sebelum pohon berumur 3 tahun, biasanya rontok, apalagi kalau mengalami kekurangan air pada waktu musim kemarau. Kemungkinan buahnya rontok ini dapat dicegah. Caranya dengan mengairi tanah di sekitar, Pohon Sirsak sampai cukup lembab. Tetapi rontoknya bunga dan buah dapat juga disebabkan oleh hal yang lain. Umpamanya perimbangan antara Pemakaian zat pati untuk pertumbuhan, daun-daunnya dan penimbunan zat pati dalam bakal buah pada masa peralihan itu belum seimbang. Buah yang sudah terbentuk, sering tidak jadi, tumbuh lanjut karena tidak menerima penyaluran bahan makanan yang akan ditimbunnya dengan wajar. Buah yang tidak dapat tumbuh dengan wajar itu, rontok dengan sendirinya. Untuk mengatasi hal yang demikian itu, pohon Sirsak itu harus diberi pupuk sebagai Penambah bahan makanan pada masa Peralihan itu.Sehingga dapat pula dengan segera memasuki masa berbunga dan berbuah. Lebih baik lagr kalau pemupukan itu dilakukan sebelum ada bunga atau buah yang rontok. Pemberian pupuk dilakukan secara teratur sekali setahun. Dipakai pupuk kandang secukupnya.
Buah sirsak sebaiknya dipanen setelah tua benar tetapi masih keras. Buah ini dianggap tua jika duri-durinya sudah saling berjauhan dan warna kulitnya yang tadinya hijau berkilat telah berubah menjadi hijau kusam atau hijau kekuning-kuningan. Jika dipetik terlalu awal, kualitas buah akan jelek. Sebaliknya jika buah dibiarkan matang di pohon, seringkali buah itu dimakan oleh kelelawar sebelum jatuh ke tanah. Di daerah yang iklimnya tidak mengenal musim, buah sirsak dapat dijumpai sepanjang tahun, tetapi biasanya pohon sirsak memiliki 1-3 kali masa panen, dengan puncaknya yang nyata pada masa musim utama. Buah harus dipetik secara selektif; dipotong gagangnya dengan pisau yang tajam atau gunting setek, kemudian disimpan di dalam keranjang bambu yang telah dialasi dengan bahan yang empuk, seperti jerami.
Dari satu pohon sirsak yang subur dapat diperoleh sekitar 2�30 buah sirsak dengan bobot setiap buah sekitar 200�1.200 gram. Namun produksi sirsak akan menurun setelah umur pohon mencapai 8�10 tahun sehingga butuh peremajaan. Usaha peremajaan tidak selalu mengganti tanaman dengan bibit yang baru, tetapi melakukan pemangkasan cabang-cabang yang rusak dan yang terserang hama agar tumbuh tunas yang baru. Proses pemangkasan merupakan salah satu usaha untuk memperbaiki kualitas buah.
b. Penanganan Pasca Panen
Sirsak merupakan salah satu jenis buah yang mudah rusak dan tidak tahan terhadap proses penyimpanan dalam jangka waktu lama. Karena itu, penentuan derajat kematangan berdasarkan umur penampakan fisik sirsak harus dilakukan dengan seksama.
� Penanganan waktu panen
Buah sirsak tidak dapat dipanen sekaligus karena memiliki tingkat kematangan berbeda-beda. Buah yang telah dipanen harus diletakkan di tempat strategis untuk memudahkan proses pengangkutan. Buah sirsak harus dipetik secara selektif, pemotongan tangkai harus menggunakan pisau yang tajam atau gunting setek.
� Pengangkutan
Pengangkutan jalan darat bagi buah sirsak yang belum matang memang tidak begitu bermasalah. Buah sirsak dapat dimasukkan ke dalam keranjang atau karung dan diangkut menggunakan mobil. Perlakuan pengangkutan terhadap buah yang masak akan berbeda. Buah sirsak harus diangkut dengan peti atau kotak karton kuat.
Demikian artikel cara Budidaya Sirsak, semoga bermanfaat.
Comments :
0 komentar to “Budidaya Sirsak”
Posting Komentar