Laporan wartawan Tribun Medan
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut mengamankan 17 polisi yang terlibat kasus narkoba. Ke 17 polisi itu diamankan hanya dalam kurun waktu Januari-Mei ini.
Terakhir, polisi yang terseret kasus narkoba adalah personel Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Sumut, Bripka Adi, di Jalan Sendok, Kelurahan Seiputih Timur, Medan Petisah, Jumat (25/5/2012) malam.
"Setelah kita menangkap yang bersangkutan (Brigadir Adi) tadi malam, sudah 17 anggota polisi yang kita tangkap sejak Januari 2012," kata Direktur Reserse Narkoba Polda Sumut, Kombes Andjar Dewanto, Sabtu (26/5/2012).
Namun Andjar enggan membeberkan identitas 16 polisi lainnya lantaran ia sudah tidak ingat satu per satu namanya.
''Saya nggak tahu persis berapa yang sudah sidang. Kalau nggak salah, delapan kasus yang sudah sidang," ujarnya.
Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Raden Heru Prakoso mengatakan, jumlah pelanggaran disiplin anggota polisi sepanjang 2012 sudah 232 kasus.
"Sudah selesai 10 kasus, dengan rincian 2 kasus tidak terbukti dan sebagian SP3 dan sudah 8 sidang disiplin. Hukumannya rata-rata teguran tertulis, penundaan naik pangkat, dan penundaan pendidikan," katanya.
Polisi bermasalah itu meliputi 17 pamen, 37 pama, 274 brigadir, dan satu PNS.
"Itu untuk seluruh jajaran Polda Sumut untuk semua kasus," ujarnya.
Kasus polisi terlibat narkoba yang paling menyita perhatian adalah kasus yang melibatkan mantan Wadir Reserse Narkoba Polda Sumut AKBP Aprityanto Basuki Rahmat yang kini tengah disidangkan.
Yang lain adalah kasus anggota Polres Sergai Aiptu Antonius Situmorang yang terlibat baku tembak dengan personel Ditresnarkoba, 3 Mei lalu.
Andjar mengatakan, pihaknya akan mengejar bandar utama peredaran narkoba di Sumut.
Sebelumnya, Brigadir Adi diamankan bersama dua rekannya, Juli Rahmadani dan Fauzi M Nur. Barang bukti yang disita 100 gram sabu dan 215 pil ekstasi di kediamannya,
"Kita masih mendalami pemeriksaan para tersangka, khususnya pengembangan terhadap bandar utamanya. Nanti kalau disebutkan kabur pula," katanya.
Ia mengatakan Brigadir Adi mengaku sabu tersebut berasal dari Aceh, bukan dari Malaysia.
Andjar mengatakan pihaknya masih memeriksa keterlibatan teman perempuan Brigadir Adi, Juli Rahmadani.
Ia mengatakan selain mengamankan Brigadir Adi, pihaknya juga menangkap Deni Inra (30), pengedar sabu 95,7 gram di Jalan Brigjen Katamso Medan, Jumat (25/5/2012) malam pukul 21.30 WIB.
Comments :
0 komentar to “17 Polisi di Sumatera Utara Terlibat Narkoba”
Posting Komentar